Flores, Nusa Tenggara Timur ,Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Dalam kurun waktu yang berdekatan, gunung berapi yang terletak di Kabupaten Flores Timur ini meletus sebanyak dua kali secara berturut-turut. Kolom abu yang dihasilkan bahkan mencapai ketinggian hingga 18 kilometer ke udara, menciptakan kekhawatiran serius bagi keselamatan warga dan jalur penerbangan di kawasan sekitarnya.
Dua Kali Letusan dan Dampaknya bagi Warga
Letusan pertama terjadi dengan intensitas sedang, namun disusul oleh letusan kedua yang jauh lebih besar. Abu vulkanik dengan cepat menyebar dan menyelimuti sejumlah desa yang berada di lereng gunung. Laporan dari petugas pemantau gunung api menyebutkan bahwa beberapa wilayah terdampak mengalami penurunan jarak pandang secara drastis, serta gangguan pernapasan ringan yang dialami oleh warga setempat.
Meskipun belum ada laporan korban jiwa, pemerintah daerah bersama BNPB telah melakukan langkah-langkah antisipasi. Beberapa titik pengungsian mulai disiapkan, sementara petugas kesehatan dikerahkan untuk memantau kondisi warga, terutama anak-anak dan lansia yang rentan terhadap paparan abu vulkanik.
Ancaman Lava dan Jalur Penerbangan
Aktivitas vulkanik ini juga memunculkan kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya aliran lava pijar jika tekanan di dalam kawah terus meningkat. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif. Selain itu, otoritas penerbangan sipil telah mengeluarkan peringatan kepada maskapai yang melintasi wilayah timur Indonesia untuk menyesuaikan rute penerbangan, guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat merusak mesin pesawat.
Suara Warga: Antara Ketakutan dan Harapan
Di tengah situasi yang menegangkan, banyak warga tetap berusaha menjalani aktivitas harian mereka dengan penuh kehati-hatian. Salah seorang warga Desa Boru, Maria (37), mengaku sudah terbiasa dengan letusan gunung api, tetapi tetap merasa cemas.
“Yang paling kami takutkan itu bukan hanya abunya, tapi kalau sampai lava turun. Kami hanya bisa pasrah dan berdoa,” ujarnya dengan mata yang tampak lelah namun tetap penuh harapan.
Pemantauan Terus Dilakukan, Warga Diminta Tidak Panik
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih dalam status siaga level III. Pemantauan terus dilakukan secara intensif menggunakan peralatan seismograf dan drone udara.
Kepala PVMBG, Dr. Iwan Supriatna, dalam keterangan persnya mengatakan:
“Kami meminta masyarakat untuk tidak mempercayai informasi yang tidak bersumber dari instansi resmi. Ikuti arahan petugas, dan jika diminta mengungsi, harap dilakukan dengan tertib dan segera.”
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi pengingat bahwa Indonesia sebagai negara cincin api selalu berada dalam potensi bencana alam. Meski alam kadang tak bisa ditebak, kesiapsiagaan dan informasi yang benar dapat membantu masyarakat tetap aman dan tenang.
Semoga masyarakat Flores selalu diberi perlindungan, dan aktivitas vulkanik segera mereda.
Posting Komentar untuk "Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dua Kali: Warga Flores Diminta Tetap Waspada"